Quantcast

Wednesday, August 26, 2015

#Hypnosis: Kondisi Hypnosis

Artikel ini melanjutkan artikel saya sebelumnya yang berjudul #Hypnosis: Frequently Asked Question. Bahwa garis-garis besar pemahaman mengenai hypnosis memang masih banyak orang yang salah sangka. 

Kondisi #hypnosis merupakan kondisi dimana tingkat kepekaan dan sugestibilitas seseorang berada dalam level sangat tinggi, atau memiliki penerimaan terhadap masukan berupa saran, program, sugesti, afirmasi, dan sejenisnya. Kondisi tersebut terbentuk melalui beberapa tahapan atau langkah hingga bisa mencapai hipnosis state, dengan pengertian frekuensi gelombang otak sadar menurun pada level alpha atau tetha yakni sekitar 3-8 hertz.

Hasil dari kondisi setelah dilakukan hypnosis memang sangat bergantung pada program atau sugesti yang ditanamkan. Jika sugesti yang ditanamkan positif dan sangat kuat, maka hasilnya akan mampu membawa pribadi seseorang pada lebih baik dan positif. Sedangkan jika sugesti kurang baik, atau negatif, sedangkan otak memiliki self defense mechanism atau pembelaan diri yang sulit ditembus, maka bisa jadi seseorang tidak terpengaruh sama sekali, kecuali jika suyet atau orang yang di-hypnosis sangat lemah dalam pembelaan diri sedangkan sugesti negatif yang ditanamkan cukup kuat, maka akan sangat berpengaruh.

Sebagai contohnya, seorang pelajar yang tengah galau (istilah populer sedikit mengalami tekanan mental zaman sekarang), maka jika seseorang mengajaknya untuk membolos kelas dengan bujukan dan rayuan yang jitu, maka pelajar tersebut akan mudah terpengaruh. Sedangkan bila seseorang bisa memberikan masukan melalui pendekatan personal ang baik, maka pelajar tersebut bisa bangkit dan kembali beraktivitas secara baik dan positif.
  • Anggapan Publik tentang seseorang yang mudah dihipnosis
Ada beberapa kalangan menyebutkan bahwa kondisi seseorang yang sering melamun, pikiran sering kosong dan melambung tinggi, sering mengalami tekanan mental, penyendiri memiliki kecenderungan untuk mudah terpengaruh hipnosis. Sekali lagi keliru dan salah.

Self defense mechanism adalah jawaban dari kenapa seseorang mudah terkena hypnosis. Seorang yang mudah memasuki kondisi hypnosis memiliki kemampuan untuk membuka kunci-kunci self defense mechanism yang telah dibentuk oleh otak. Akses menuju hipnosis state bukanlah hal mudah dan harus menempuh beberapa tahapan. Sehingga satu-satunya cara untuk menembus dinding pertahanan otak adalah dengan menciptakan kondisi “bingung” dan “labil”, sehingga self defense menjadi lelah dan panas.

Saya ambil contoh seseorang yang mengatakan bahwa dirinya terkena hypnosis di perjalanan pulang oleh orang yang tidak dikenal. Yang sebenarnya terjadi adalah sebagai berikut:

  • Kecemasan mulai muncul ketika dirinya merasa didekati atau dibuntuti orang yang tidak dikenal, Secara otomatis, pikiran hanya terfokus pada kejadian-kejadian buruk yang bisa terjadi seperti: penculikan, penjambretan, mutilasi, pemerkosaan, dsb.
  • Ketika keadaan semakin membuktikan bahwa orang asing tersebut mulai mendekat dan mulai bertanya-tanya semisal bertanya alamat apartment, alamat gedung, atau kantor polisi, maka semakin besar kecemasan ditambah rasa curiga yang tinggi.
  • Kecemasan dan kecurigaan yang muncul, mulai menimbulkan “kebingungan” mencari jalan selamat dengan diam saja dan tidak memperhatikan, atau bertindak sopan memberitahukan secara tidak baik-baik. Namun ketika keadaan semakin membuat curiga karena orang tersebut terus mengikuti dan terus bertanya, maka self defense mulai melemah karena rasa khawatir dan ketakutan mulai muncul.
  • Tahap akhirnya, seseorang akan mengambil keuntungan melalui “kebingungan” yang muncul, dengan memberikan sugesti-sugesti atau tawaran-tawaran yang menggiurkan sehingga akhirnya seseorang terpengaruh.
Nah dari penjelasan diatas, perlu diperhatikan bahwa untuk menghindari kejahatan hipnosis meskipun saya tidak bisa menyebut itu adalah hipnosis dengan tahapan yang benar, yang dibutuhkan adalah “ketenangan” dalam berpikir.  

Ketenangan akan menghindarkan diri dari mudah kaget dan mengurangi rasa was-was, cemas, dan takut. Rasa was-was, cemas, takut adalah kunci bagi bagi seseorang untuk berniat jahat untuk memberikan penekanan terhadap orang lain meskipun bahkan dengan bahasa yang halus. 

Kenapa bisa begitu? Tentu saja, karena seseorang yang takut dan was-was sudah pasti berada dalam otoritas dan tekanan bagi pihak yang berkuasa. Dari sini otak akan segera mengalami kebingungan dan kesulitan untuk memposisikan diri dengan tindakan-tindakan yang serba salah. Kebingungan ini menjadi celah per sekian detik yang digunakan untuk masuknya input atau ajakan negatif.

Sebut saja, seorang Bos berhak untuk memarahi bawahan meskipun kenyataannya si Bos yang salah, atau kondisi seorang yang memberikan pinjaman hutang kepada anda bisa saja meminta anda untuk melakukan sesuatu untuknya meskipun anda merasa tidak suka, atau seorang guru di kelas, meminta siswa untuk membeli buku yang berharga mahal dengan harapan memperbaiki nilai siswa. 

Nah itulah otoritas dan nilai pentingnya bagi hypnosis. Jadi jangan pernah memberikan celah berupa otoritas yang dapat mengarah pada perintah-perintah negatif dan desruptif. 

Contoh lain dari kondisi hypnosis adalah sebagai berikut;

  • Meditasi atau Relaksasi
Kondisi relaksasi atau meditasi ini membawa seseorang pada kondisi dimana bisa menikmati dan larut dalam suasana pikiran yang tenang dan damai. Misalkan saja meditasi dengan visualisasi atau gambaran pemandangan di daerah pantai atau taman bunga yang sedang bermekaran. Dalam kondisi ini seseorang akan mampu mendengarkan hembusan angin sepoi dan berdesirnya ombak. Atau bahkan mencium aroma bebungaan di taman tersebut. Fenomena peningkatan panca indra inilah yang terjadi pada kondisi hypnosis.

  • Berdoa
Berdoa secara khusyu' dan tuma'ninah atau fokus. Dalam kondisi ini maka seseorang akan terhanyut dalam lantunan doa yang dipanjatkan. Pada kondisi kekhusyukan yang sangat bagus, seseorang bahkan bisa lupa tempat dimana dia sedang berdoa, hanya terjadi kedekatan terhadap Tuhan, berhadapan sangat dekat dengan Tuhan. Pergeseran dari pikiran sadar menuju pikiran bawah sadar ini sering terjadi pada kondisi berdoa.

  • Membaca dan Belajar
Novel, komik, atau bacaan teori menarik lainnya seperti bacaan solilokui ala Khalil Gibran, seringkali membawa lamunan si pembaca menuju alam dimana cerita tersebut sedang berjalan. 

Dengan akhir yang haru, sedih atau bahagia, seseorang dapat terlarut dan terhanyut sehingga terkadang bisa ikut merasakan kesedihan, kebahagiaan, yang dialami oleh si tokoh utama. Tanpa disadari, itulah kondisi hypnosis yang terjadi pada saat sedang membaca. 

Begitu pula saat sedang belajar. Proses belajar yang dibimbing oleh seorang guru yang penuh kewibawaan dan memiliki otoritas tinggi akan mempengaruhi kondisi belajar sang murid. Sang guru yang memiliki otoritas tinggi dapat memberikan pengaruh pada kondisi kelas. Misalkan saja guru yang galak dan dikenal disiplin dapat membentuk suasana kelas tenang dan tidak gaduh. Sebaliknya suasana riuh ramah dan renyah didapatkan dari guru yang energik dan mampu memberikan lelucon.

  • Pencarian solusi
Anda yang sedang bermasalah, tiada gunanya berlari dari masalah. Karena dengan melakukan pergeseran dari pikiran sadar menuju ketenangan pikir, kedamaian perasaan dalam kondisi pikiran bawah sadar, akan menuntun pada kondisi diri yang sedang mencari solusi dari masalah yang dihadapi. 

Terkadang, beberapa orang mengambil jalan “curhat” baik pada Tuhan melalui doa, atau pada orang lain yang dianggapnya memiliki kapasitas pendengar dan pembicara yang baik. Bagaimanapun, ketenangan pikir dan kedamaian perasaan, akan mampu memberikan arahan dari poin-poin solusi yang anda cari.

  • Penjualan produk atau Penawaran produk
Nah anda mungkin akan biasa saja terhadap beberapa produk dengan iklan yang tidak begitu menarik dan terkesan “biasa”. Namun satu waktu, anda bisa saja menjumpai satu produk yang sebenarnya tidak terlalu urgent, tapi keinginan membeli anda sangat tinggi. 

Keahlian dari si penjual dalam menawarkan produk telah memperngaruhi anda melalui hypnosis secara tidak langsung. Sebut saja, anda membeli sarung karena kasihan pada kondisi si penjual. Atau anda membeli produk kecantikan meskipun anda laki-laki, karena anda takut disebut tidak punya uang, tidak sayang pacar, atau malu karena si penjual terlalu cantik. Nah, tanpa disadari, daya pesona si penjual telah mempengaruhi anda dari tidak mau menjadi membeli.

Baiklah, saya kira itulah beberapa kondisi hypnosis yang bisa saya sampaikan sebagai pembelajaran kali ini. 

Semoga bermanfaat dan bisa diambil beberapa poin pentingnya.

Selamat membaca dan salam sukses

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan santun. Maju Blogger Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo