Quantcast

Tuesday, August 25, 2015

#OLS: Optimalisasi Daya Pikir 1

Kali ini saya ingin berbagi mengenai bagaimana mengoptimalkan daya pikir kita. Seringkali kita mengalami lemah ingatan, mudah lupa hal-hal urgent dan penting, mudah panas dan emosi labil ketika berpikir, dll. Saya akan menjelaskan tahap demi tahap dengan harapan lebih mudah untuk dicerna dan dipahami serta segera bisa dipraktikkan untuk memperoleh hasilnya.

Latihan secara bertahap yang akan saya berikan disini merupakan latihan dengan korelasi ilmiah dan menggunakan sumber-sumber yang ada di dalam diri sendiri (tubuh dan efisiensi mental). Seiring berjalan dan berkembangnya zaman seperti saat ini, mengharuskan manusia untuk mampu secara terus-menerus meningkatkan daya pikir dan mentalnya sehingga setiap waktu dapat mengikuti perkembangan zaman.

Seperti dalam hal sains dan teknologi yang begitu pesat perkembangannya. Tanpa kemampuan untuk mampu memperbarui dan meningkatkan atau mempelajari hal-hal  dan keterampilan baru akan menjadikan seseorang tertinggal. 

Apa yang telah diberikan dalam pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi hanya merupakan materi dasar atau sebut saja sebagai “pintu pertama” menuju gerbang pembelajaran mengenai hal-hal baru diluar itu. Sebut saja dalam pekerjaan, paling tidak seorang mahasiswa fresh graduate harus belajar 10 kali lipat untuk pekerjaan barunya dan bagaimana caranya bertahan sebelum bisa naik pangkat atau jabatan atau mendapatkan posisi yang nyaman.

Karena itu saya merasakan betapa pentingnya optimalisasi daya pikir agar kita dapat bertahan. Beberapa poin penting dengan belajar secara bertahap dari tulisan ini yang tujuannya adalah agar anda dapat meningkatkan kapasitas:
  • Kekuatan belajar mandiri
  • Kekuatan mengingat
  • Kekuatan membaca
  • kekuatan mendengar
  • dan kekuatan berpikir
Bagaimanapun, dari hasil penelitian seperti yang diungkapkan oleh Jean Marie Stine (1997) mengemukakan bahwa, “dari 1 jam proses belajar, 60 persen dari apa yang telah dipelajari terlupakan – dan secara total 80 persen terlupakan dalam waktu 1 bulan. Ya, karena memang hanya 10 persen saja, bahkan kurang, dari kita mampu menggunakan bagian dari otak kita, sedangkan 90 persen kurang lebih dari otak kita, masih belum terjamah atau tergunakan secara maksimal.

_________________________________________________________________________

Renungkan kutipan Prof. Isaac Asimov dalam “The Brain”:
  • Mengapa kita kita tidak jadi pelajar yang lebih baik, padahal kita memiliki 200 miliar sel otak?
  • Mengapa kita tidak lebih baik dalam mengingat, padahal otak menggunakan 100 miliar bit informasi?
  • Mengapa kita jadi pemikir yang lamban, sementara pikiran kita bergerak lebih dari 300 mil per jam?
  • Mengapa kita tidak lebih berhasil dalam mudah memahami, padahal terdapat 100 trilyun hubungan yang mungkin? (possibility)
  • Mengapa kita tidak sedikit saja menjadi lebih kreatif, sedangkan otak meluangkan 4000 pikiran setiap 24 jam?
_________________________________________________________________________

Yang akan saya jelaskan dalam artikel kali ini adalah tahapan pertama total 3 tahapan untuk dapat meningkatkan kapasitas pikiran secara optimal, yaitu:

Menggunakan pernafasan yang dalam untuk menciptakan kondisi rileks yang akan mengoptimalkan daya pikir.

Tahapan pertama ini sangatlah penting dalam pencapaian daya pikir optimal. Dan pernafasan itu sendiri, merupakan faktor paling penting dan mendasar untuk menciptakan kondisi optimalnya daya pikir. 

Saya menyarankan jika anda, anak anda, dan anak didik anda ingin menjadi pelajar super dengan kemampuan kapasitas otak yang berganda untuk mempraktikkan pelatihan tahapan pertama ini dan membuktikannya sendiri. Anda tidak akan menyangka sama sekali bahwa hal yang setiap waktu anda lakukan baik secara sadar ataupun tidak sadar seperti bernafas, dapat mempengaruhi kemampuan otak anda. 

Keterkaitan antara pernafasan dan OLS dan kemampuan otak adalah sebagai berikut:

  1. Pernafasan secara normal menghirup oksigen (O2) yang diperlukan oleh tubuh. Dan oleh jantung O2 dipompa bersama darah menuju ke seluruh organ tubuh termasuk otak. Sementara, semakin besar dan semakin tinggi kondisi belajar memerlukan kadar O2 yang semakin besar pula. 
  2. Pernafasan yang harmonis, natural dan teratur dapat meregangkan ketegangan seluruh otot dan syaraf tubuh, sehingga tubuh mampu menjadi lebih rileks, sementara stok O2 yang bertambah akan membantu melakukan pembersihan terhadap ketegangan berpikir sehingga pikiran menjadi lebih terkontrol dan jernih.
  3. Pernafasan yang harmonis dan teratur akan membawa kondisi otak yang semula pada frekuensi datar pada kondisi sadar antara 18-40 Hz menurun hingga level frekuensi gelombang otak alpha, yakni antara 8-12 Hz. Dan pada kondisi ini akan membuka peluang terhadap optimalisasi daya pikir itu sendiri.

Sebagai referensi silakan baca dan praktikkan juga "#OLS: Membangkitkan Intuisi Berpikir 1" dan #OLS: Membangkitkan Intuisi Berpikir 2 agar anda juga mampu merasakan bahwa pernafasan memberikan nilai lebih dalam keterkaitannya dengan optimisasi kapasitas otak.

Dan berikut juga saya sampaikan tahapan pertama pelatihan pernafasan untuk mencapai gerbang OLS:

1. Carilah sebuah tempat yang sunyi, dimana anda tidak akan merasa terganggu. Jika anda seorang pendidik / guru, ruang kelas dengan pintu yang tertutup akan membantu pengkondisian ketenangan.

2. Duduklah dengan nyaman, dan usahakan tulang punggung dan leher tegak lurus, dan longgarkan pakaian (sabuk, dasi, dll) sehingga pernafasan anda tidak terganggu. Usahakan posisi duduk yang tidak terlalu membebani pinggul, duduk yang santai dan nyaman.

3. Letakkan tangan kanan diatas pusar dan tangan kiri tepat dibawah tulang iga. Dan kondisikan otot perut untuk lemas.

4. Tahapan berikutnya, tariklah nafas secara natural dan dalam kondisi tenang. Usahakan tidak menarik nafas dengan otot-otot perut, tapi pernafasan biasa yang membiarkan paru-paru mengembang, lebih pada otot dada. Sehingga tangan kanan akan bergerak mengikuti berkembangnya rongga dada dan disaat yang sama tangan kiri akan bergerak ke arah luar dan atas. Dan gerakan kedua tangan tersebut dihasilkan oleh otot rongga dada yang mengembang bukan otot perut.

5. Tarik dan hembuskan nafas secara perlahan dan natural, rasakan kenikmatan bernafas secara alamiah.

6. Lakukan tahapan diatas beberapa kali sampai anda merasakan nyaman dengan pola pernafasan tersebut.

7. Jika sudah, lakukan tarikan nafas panjang dan bayangkan anda sedang menarik oksigen dari luar, dari alam semesta, dan masuk ke dalam tubuh melalui hidung, menuju paru-paru, dan oksigen-oksigen yang bersih yang berada di paru-paru pula dibawa ke jantung lalu dipompa bersama darah menuju ke otak anda. Tahan selama 10 - 15 detik.
Penting untuk diketahui, menahan nafas yang baik adalah anda tidak akan merasakan otot leher menjadi kencang dan tegang, yang anda rasakan adalah rongga dada yang mengembang. Menahan nafas dengan menegangkan otot leher akan mengakibatkan kepala pusing dan migrain karena kelelahan. Jadi usahakan menahan nafas secara benar. 
Jika mengalami kesulitan dalam visualisasi atau pembayangan, anda bisa membayangkan seolah-olah O2 atau oksigen tersebut berwana biru yang lembut atau hijau yang damai, warna cerah yang menggembirakan.
8. Lalu lepaskan atau buang nafas sepenuhnya, dan rasakan seluruh ketegangan tubuh maupun ketegangan pikiran terlepaskan bersama nafas. Yang anda bisa rasakan adalah kelegaan, dan merasakan kendor atau longgarnya seluruh otot tubuh sehingga pikiran jadi lebih fresh, tenang, damai, bening. 

9. Ulangi langkah 7 dan 8 hingga 5 - 10 kali dengan tujuan untuk memperbanyak kadar oksigen (O2) yang diserap melalui pernafasan dan dialirkan menuju otak.

10. Mulailah bernafas secara alami, natural. Pada kondisi ini anda akan merasakan perubahan frekuensi otak yang semula berada pada frekuensi gelombang beta antara 18-40 Hz dan sekarang berada pada kondisi alpha yakni antara 7-14 hz. Untuk lebih jelasnya anda dapat membuka dan membaca kembali "#Mind Management: Frekwensi Otak"

Nah untuk pelatihan pertama dari metode 3 tahapan ini dapat anda lakukan sehari 2-3 kali untuk melatih diri anda agar dapat mengenal karakteristik ketika sedang berada pada kondisi alpha

Selamat mencoba dan rasakan sensai berpikir dalam kondisi optimal.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan santun. Maju Blogger Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo