Quantcast

Thursday, August 20, 2015

#SelfReflection: Bersyukur

85289-Self-confidence-quotes-20
Mau terus menggerutu? Ingat hidup ada senang dan enaknya juga.
Mau terus merasa happy dan bahagia dengan selalu tersenyum gembira, eh ingat hidup ada susah dan diujinya juga.
Mau jadi pilot, eh lihat kabar berita ada pesawat jatuh dan hilang. Mau jadi Nahkoda eh ada kabar kapal tenggelam dan nasib awak kapal yang ditinggal selingkuh istrinya. Mau kerja jadi marketing di kantor pusat di kota besar, eh banyak kasus korban pulang malam jadi perkosaan dan atau narkoba karena pergaulan bebas dan obat-obatan. Mau memulai ini itu jadi tetap salah.
Ya, karena hidup sudah dalam satu set secara konsisten ada susah dan senang, ada atas dan bawah, ada sedih dan bahagioa, ada hitam dan putih, ada kanan dan kiri. Hidup sudah konsisten, tapi kita perlu lebih dari sekedar konsistensi, kita memerlukan komitmen.
Jika dalam bermimpi, dalam bercita-cita saja sudah tidak berani komitmen dan konsisten, kita hanya akan terombang ambing. Mau sampai kapan mengurungkan diri untuk berbuat sesuatu? Mau sampai kapan merubah impian? Mau sampai kapan terus menggerutu dan mencari celah. Hidup ini tidak selalu menang dan untung, kadang harus kalah dan berkorban.
_________________________________________________________________________________
Pagi tadi dalam seminar saya di #IAIN #SyechNurjati #Cirebon dengan judul: Entering Global Era through Better English saya sempatkan diri untuk menanyakan dan menyampaikan 3 hal.
  • Siapakah anda?
  • Apa cita-cita atau impian terbesar dalam hidup anda?
  • Apa yang selama ini sudah anda lakukan dalam pencapaian cita-cita tersebut? Dan seterusnya setelah ini, apa yang akan anda lakukan?
Masyarakat Ekonomi Asia, dan Indonesia akan jadi tuan rumah pembukaan bagi program ini. Apa yang saat ini terjadi? Kita terlalu banyak bermimpi, terlalu sering tidak konsisten dan tidak komitmen dengan apa yang dimpikan dan dicita-citakan. Terlalu banyak mencari alasan untuk mengurungkan niat untukmaju dan berhasil, terlalu sensitif dengan kemampuan diri dan terlalu takut melihat persaingan yang terjadi daripada sibuk menjadikan diri lebih baik lagi, menguasai skills lebih sempurna, dan seterusnya.
Kita butuh keberanian dalam memutuskan untuk jadi apa, dan bagaimana untuk menyikapinya. Dan dimulai dari untuk tetap kosisten dan komitmen. JIka lulusan S1 saja tidak komitmen dan konsisten, jika mereka yang sarjana saja takut dengan persaingan global yang akan terjadi, maka...apa yang terjadi dengan mereka yang berada dibawah lulusan mereka, gelar mereka.
Teman, hidup bukan lagi soal sertifikat atau ijazah dan darimana dan kemana kita datang dan pergi, hidup menginginkan kita konsisten dan komitmen, pangkal dari keberanian diri untuk menatap masa depan. Mulailah konsisten dan komitmen dengan diri anda saat ini dan apa yang diimpikan.

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan santun. Maju Blogger Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo