Quantcast

Saturday, August 22, 2015

#OLS: Belajar Cerdas dan Efektif 1


Dalam keseharian kita yang berlalu dengan begitu cepatnya, setiap aspek kehidupan mengharuskan kita menggunakan paling tidak satu kemampuan otak. Kekuatan mental menjadi fondasi yang sangat utama dan penting dalam memanfaatkan kemampuan otak agar memiliki kemampuan belajar yang berhasil pula.

Kita sebagai diri pribadi, sebagai pelajar atau mahasiswa, telah berusaha mencari cara belajar yang efektif. Berusaha memiliki #otak yang dapat menghapalkan berbagai formula dan rumus. Atau mungkin sebagai orang tua telah berupaya mencari cara belajar bagi sang buah hati secara lebih efektif. 

Mari mempelajari lebih dalam mengenai bagaimana belajar dengan cara cepat dan efektif secara lebih mendalam. 
_________________________________________________________________________

Kemampuan belajar meliputi beberapa hal berikut:

  • Membaca dengan lebih baik
  • Mendengar dengan lebih baik 
  • Mengingat dengan lebih baik
  • Berpikir dengan lebih baik

Saya tidak akan meminta anda untuk memilih salah satu yang terbaik dan terburuk pada diri anda dari ke empat kemampuan belajar diatas. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah, bagaimana anda mengevaluasi kemampuan yang anda miliki dari ke empat kemampuan tersebut diatas. Tanyakan kepada diri anda, dari ke empat kemampuan diatas, manakah kemampuan yang paling kuat, mana yang paling lemah, mana yang masih membutuhkan penguatan, dan mana yang paling sulit untuk diubah dan diperbaiki?

Mari sedikit menilik kembali pada lembaran masa pembelajaran kita di sekolah. Dan perhatikan kembali bagaimana metode pengajaran dan pendekatan terhadap kita sebagai siswa. Bahwa metode dan pendekatan hanya terfokus pada pengembangan 1 atau 2 kemampuan saja, dan terkadang metode yang sama dan berulang akan memunculkan kesan membosankan dan tidak lagi menarik. Hal ini menyebabkan otak merekam kejadian dan metodologi konservatif yang membosankan, monoton.

Secara umum, metode yang diberikan adalah mengajak siswa pada pengulangan nama, kejadian, objek, tokoh, tempat, waktu, bentuk, rumusan, teori sehingga pada akhirnya pengulangan tersebut menjadi memori yang terpendam dan bertumpuk dengan harapan akan lebih mudah untuk diingat. Sebuah metode mengingat yang kuno. Perhatikan bagaimana begitu banyak siswa atau pelajar yang menjawab pertanyaan dengan rumusan yang salah atau teori yang terbalik. 

Lalu coba perhatikan, dalam satu hari anda belajar, ada berapa jumlah subjek pelajaran yang mengharuskan kita untuk mengingat-ingat teori dan formula. Dan yang mungkin terjadi, dalam kurun waktu 3-5 minggu mungkin sebagian dari apa yang telah coba dihafalkan akan hilang, sementara jika subjek yang dihafalkan tidak aktif untuk kembali dikaji atau sering digunakan, sudah pasti akan lebih dari 50% teori yang hilang dan sulit untuk diangkat kembali oleh memori anda.

Sama halnya dengan metode belajar yang kita gunakan setelah kita keluar atau lulus dari sekolah-sekolah tersebut. Kita banyak menggunakan metode-metode yang sudah terlanjur tertanam dalam otak kita. Metode menimbun banyak memori berupa teori-teori dan formula dalam pikiran sadar di otak kita.

Bayangkan jika anda adalah seorang pekerja yang baru bergabung dalam sebuah departemen dan anda pulang dengan membawa setumpuk buku manual yang mengharuskan anda menguasainya sebelum anda presentasi didepan bos-bos besar anda. Anda hanya akan menumpuk sampah memori yang belum tentu dapat anda ingat. Tekanan mental anda untuk presentasi akan menggugurkan semua kemampuan memori anda. Anda hanya akan mengalami lag dan  demam panggung. Sirna sudah waktu 7 hari anda untuk belajar dan mengingat semua teori manual yang harus dikuasai.

Yang diperlukan adalah sebenarnya metode yang lebih mengarah pada pelatihan mental selain pembentukan kualitas akademis. Pelatihan mental yang meliputi: bagaimana membaca yang efektif; bagaimana mendengar yang aktif; bagaimana mengingat dengan tepat; dan bagaimana berpikir kreatif, positif, dan inovatif. 

Mihaly Csikszenpmilalyi, adalah seorang ilmuwan yang menyatakan bahwa manusia memiliki sumber pengetahuan yang luar biasa, yaitu #otak. Dia menyampaikan bahwa dari hasil banyak penelitian menunjukkan bahwa, diperlukan hanya satu per sepuluh detik bagi kita untuk dapat memahami kata-kata yang tertulis. Hal ini sangat menakjubkan. 
_________________________________________________________________________

Berbicara mengenai pengajaran dan pelatihan mental, hal berikutnya yang harus mendapat perhatian khusus adalah berhubungan dengan tekanan mental yang dialami oleh sebagian besar pelajar. 

Beberapa contoh tekanan mental yang dapat saya berikan disini adalah misalnya selalu menilai diri kurang dan melihat  pelajar lain lebih baik dari dirinya. Jadi memang kita tidak perlu lagi heran bahwa pada kenyataannya, para pelajar sudah berpikir dan bertindak gagal sebelum mencoba. Self esteem dan confidence atau kepercayaan terhadap diri yang kurang dengan menilai kurang pada diri sendiri memiliki dan memberikan efek negatif terhadap nilai juang dan usaha dalam belajar, menimbulkan rasa malas, dan memberikan kekacauan berpikir dan terlepas dari fokus pada tujuan untuk berhasil dalam belajar.

Nah, saya kira postingan kali ini cukup sampai disini. Pada postingan yang akan datang akan saya tuliskan artikel bagian kedua yang merupakan kelanjutan dari artikel ini. Semoga artikel-artikel yang saya posting bisa mendapatkan tanggapan positif dan masukan yang lebih sehingga menjadi pembelajaran juga bagi saya untuk dapat memberikan yang terbaik dalam blog ini.

Selamat membaca dan memahami, dan salam sukses

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan santun. Maju Blogger Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo