Quantcast

Sunday, September 18, 2016

#Marketing: Memulai Bisnis dengan Kartu Nama

Beberapa waktu yang lalu saya berjumpa dengan seorang sahabat. Dia adalah seorang IT Consultant di sebuah perusahaan yang saya pimpin.

Dia berkunjung ke rumah saya dan dalam obrolan ringan kami sempatkan berbincang mengenai niatnya memulai bisnis sendiri di masa mendatang untuk membuka sebuah toko komputer dan counter handphone.

Keluhannya saya kira sama dengan rata-rata orang pada umumnya, memulai dengan modal uang puluhan juta rupiah untuk membuka toko yang diinginkan. Darimana memperolehnya selain berhutang ke bank, mencari pinjaman ke investor, atau harus dengan menabung dan menunggu modal terkumpul. Cari jalan!!!

company_brand_naming

Modal Kartu Nama

Akhirnya tiba sebuah ide sederhana untuknya. Ya, "Kartu Nama".

Saya menuliskan beberapa langkah sebagai berikut:

#Nama

Pikirkan sebuah #nama yang akan digunakan untuk toko tersebut. Saya berikan beberapa karakter nama sbb:

  • Tidak terlalu panjang
  • Mudah diingat dan dibaca
  • Unik dan berkarakter
  • Mengandung tujuan dan makna khusus

#Logo

Lalu saya memintanya untuk memikirkan sebuah logo. Saya berikan dasar pemikiran logo sbb:

  • bentuk yang unik
  • berkarakter sesuai dengan nama
  • unik dan menarik
  • pemilihan corak warna yang mudah diterima mata dan mudah diterjemahkan

#Tujuan

Pada langkah berikutnya, saya memintanya untuk mulai memikirkan tujuan dari pendirian toko. Saya urung memintanya membuat AD-ART toko dengan management tingkat dewa. Mulai dengan yang sederhana dulu sampai mengerti benar dasar-dasar pembuatan AD-ART.

Tujuan toko adalah maksud dari toko tersebut dibentuk. MIsalnya: Toko yang khusus menjual sparepart komputer atau handphone, jual beli pheriperal atau distributor, dan seterusnya.

#Kontak

Berikutnya adalah kontak atau nomor handphone, email dan atau sesuatu yang dapat digunakan untuk dihubungi. Saya memberikan beberapa syarat mudah sbb:

  • Nomor statis yang tidak diganti
  • Nomor yang mudah dihafalkan
  • Nomor yang unik atau memiliki arti simbolis seperti berakhiran kembar atau mengandung makna tertentu misal: 242 111, 085xxxxx5758, dan seterusnya.
  • Alamat email yang berhubungan dengan nama toko, nama pemilik


Mulai Menggunakan Kartu Nama

Konsistensi dan Keberanian

Saya teringat dengan seorang pebisnis yang dulunya adalah seorang arsitek namun justru kini jadi seorang miliarder. Saat terakhir saya berjumpa dengannya, saya mendapatkan sebuah cerita bagaimana dia memulai bisnisnya hanya dengan kartu nama. Hal yang dia sampaikan kepada saya pada saat itu adalah mengenai konsistensi dan keberanian.

Jika saya tidak konsisten dengan tujuan saya membuat toko distributor sparepart komputer, maka saya ngga akan pernah bahkan bisa seperti sekarang. Konsistensi artinya saja mejaga dengan baik arah dan tujuan saya agar tidak mudah berubah dan diubah oleh apapun dan siapapun. Saya harus konsisten.

Keberanian saya yang paling gila adalah ketika saya ngga punya toko, tapi waktu itu saya mengaku punya toko agar menang tender pengadaan komputer. Saya datangi salah satu toko dan bicara dengan pemilik toko. Saya tawarkan bagi hasil jika menang tender, tapi dengan syarat, saya harus akui saya pemilik toko ini. Dan hasilnya, saya menang tender itu. Saya hanya mau dan berani malu saat itu, tapi yang saya ingat, saya berani gila

Skala Prioritas

Membuat skala prioritas adalah hal paling penting dalam menjalankan bisnis. Jika disuruh memilih mengerjakan antara yang penting dan tidak penting, sudah pasti kita akan memilih untuk mengerjakan yang penting. Tapi jika kartu nama sudah mulai tersebar, calon-calon konsumen sudah mulai tahu dengan keberadaan bisnis kita, peluang mulai berdatangan, pesanan mulai ramai, maka semua hal akan menjadi penting.

Skala prioritas akan sangat membantu kita untuk dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas secara tepat waktu. Beberapa hal yang terkait dengan skala prioritas yang harus diperhatikan adalah sbb:

  • Tingkat urgensi
  • Kesempatan/Peluang yang dimiliki
  • Pertimbangan munculnya kesempatan/peluang baru
  • Kemampuan diri

tabel skala prioritas

Kuadran 1 adalah yang mewakili kebutuhan paling penting dan mendesak untuk segera dipenuhi;

Kuadran 2 adalah yang mewakili kebutuhan yang penting namun tidak harus segera dipenuhi;

Kuadran 3 adalah yang mewakili kebutuhan yang kurang penting namun perlu segera dipenuhi;

Kuadran 4 adalah yang mewakili kebutuhan yang kurang penting dan kurang mendesak untuk dipenuhi;

Sedangkan cara untuk membuat skala prioritas dapat menggunakan cara sbb:

  • Menulis semua jenis kebutuhan yang diperlukan;
  • Menyusun secara urut kebutuhan sesuai dengan tingkat kepentingannya, mulai sangat penting hingga kurang penting;
  • Membuat perhitungan dana yang akan dibutuhkan;
  • Mengutamakan pemenuhan kebutuhan yang memiliki efek manfaat secara optimal

Konsistensi dan Fokus

Konsistensi dan fokus merupakan dua hal yang seharusnya dapat dijaga dari awal hingga perjalanan bisnis berlangsung. Konsistensi diperlukan karena untuk menjaga mental dan tubuh untuk tetap dapat produktif. Sedangkan fokus, digunakan untuk tetap pada garis-garis besar tujuan atau haluan bisnis yang sudah disiapkan.

Konsistensi berbeda dengan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang atau persamaan dari tindakan dan cara berpikir dan motivasi diri dari awal hingga akhir. Konsistensi yang dimaksud adalah terus berusaha menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih tepat waktu, lebih bisa menyesuaikan diri dengan kondisi, dan tetap melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Seorang pelari tidak akan mengurangi kecepatan larinya dan tetap fokus pada tujuannya apalagi jika sudah semakin dekat dengan garis akhir / finis.

Kepercayaan diri

Konsumen mana yang mau membeli dari seorang penjual yang ragu dengan barang dan jasanya sendiri? Konsumen mana yang mau membeli dari seorang penjual yang tidak percaya diri?

Kita wajib mempercayai bahwa kita dapat menjadi problem solver bagi konsumen. Mereka yang memiliki kepercayaan terhadap diri dan produk serta jasa yang dimiliki akan membangkitkan kepercayaan bagi calon pembeli.

Membangun Relasi

Ketika kita menyebarkan kartu nama kita, kita seperti memberikan undangan kepada calon pembeli. Bisnis akan tumbuh menjadi lebih besar dengan cepat jika kita dapat membangun hubungan dengan baik dan terutama dengan mereka yang memiliki jaringan komunikasi dan sosial yang besar. Memang untuk memancing ikan yang besar membutuhkan kail yang besar, jadi pancinglah calon pembeli yang memiliki banyak relasi besar pula.

Selain itu, kita juga harus berfokus pada pelayanan yang baik agar pembeli bisa memberikan kepercayaan, membeli lagi dimasa yang akan datang dan bahkan untuk membantu menginformasikan bisnis kita kepada relasi yang dimilikinya. Masukkan hal ini ke dalam skala prioritas yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

Tercatat, 30% akan lebih sulit untuk mencari pembeli baru daripada mempertahankan pembeli yang ada. Namun ini kembali pada jenis bisnis kita. Jika produk atau jasa dari bisnis kita merupakan sesuatu yang tahan lama atau untuk menggunakannya memiliki tenggat waktu, artinya dalam sela-sela mereka masih menggunakan produk atau jasa kita, kita tidak boleh begitu saja kehilangan sentuhan dengan mereka. Tujuannya adalah memberikan kepuasan kepada pembeli agar mereka tidak kepincut dengan produk atau jasa tetangga.

Membangun relasi juga tidak hanya terjadi dengan pembeli atau pelanggan setia saja. Tapi juga wajib dilakukan dengan penyedia barang atau jasa yang kita gunakan. Tujuannya jelas adalah untuk mendapatkan kepercayaan, nilai loyalitas kita terhadap supplier atau penyedia produk dan jasa, sehingga dimungkinkan untuk kerja sama jangka panjang yang bagus.

 

Nah saya kira poin-poin tersebut di atas sudah mewakili sebagian besar aspek untuk memulai bisnis dengan kartu nama. Semoga ini bisa menjadi tambahan semangat untuk tidak menunda ide-ide bisnis bagi mereka yang belum memiliki modal awal besar untuk ketersediaan produk dan jasa. Ingat, ini baru dalam tahapan memulai, di depan masih ada banyak hal yang perlu dipelajari dalam perencanaan dan operasi bisnis, namun paling tidak dengan ini, kita sudah menjalankan 1 langkah pertama.

Selamat membaca dan memulai bisnis!!!

0 komentar:

Post a Comment

Terimakasih telah berkomentar dengan santun. Maju Blogger Indonesia

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | SharePoint Demo